HIV/AIDS :
Gerilya Melawan Stigma
Ketakutan dan ketidaktahuan yang berujung diskriminasi
Setiap 1 Desember, masyarakat internasional memperingati hari AIDS dunia. Usulan peringatan ini pertama kalinya diajukan oleh dua orang pejabat informasi publik di Badan Kesehatan Dunia (WHO), James Bunn dan Thomas Netter pada 1988. Tujuannya adalah untuk menyingkap tirai stigma seputar penyakit tersebut. Meski telah dicanangkan hampir 30 tahun, pandangan miring terhadap para pengidap HIV/AIDS(ODHA) tetap terjadi. Setidaknya, hal itu terlihat dari data badan AIDS dunia, UNAIDS kurun waktu 2011 - 2016:
pengidap HIV dilaporkan menghindari perawatan medis karena takut menjadi korban diskriminasi.
pengidap HIV dilaporkan mengalami beberapa bentuk diskriminasi saat menjalani perawatan.
perempuan pengidap HIV setidaknya mengalami satu bentuk diskriminasi terkait kesehatan seksual dan reproduksi oleh pekerja medis.
pengidap HIV ditolak berobat, termasuk oleh dokter gigi dan petugas KB.
Virus HIV diyakini berasal dari primata Afrika, yakni, Simian Immunodeficiency Virus (SIV). Berpindahnya SIV menjadi Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada manusia disebabkan oleh perburuan dan perdagangan daging semak (bushmeat).
SIV diyakini bertransmisi ke tubuh manusia untuk pertama kalinya di Kamerun.
Dua pria, masing-masing di Kongo dan Amerika Serikat, meninggal dan diduga karena AIDS.
Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR) melaporkan adanya pneumonia langka yang diderita oleh anggota komunitas homoseksual Amerika Serikat.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) menetapkan nama AIDS untuk membuktikan kondisi itu bisa dialami oleh siapa saja.
Virus penyebab AIDS mulai diidentifikasi oleh para ilmuwan dan dinamakan HIV.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk pertama kalinya mengumumkan Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada setiap 1 Desember.
Pemain NBA, Magic Johnson, mengaku mengidap HIV.
Perawatan untuk ODHA bernama Antiretroviral Therapy (ART) mulai diperkenalkan.
Harga obat untuk AIDS yang tadinya sangat mahal mengalami penurunan setelah adanya negosiasi antara WHO dan pengusaha farmasi raksasa dunia.
UNAIDS melaporkan ada 36,7 juta orang pengidap HIV di dunia.
Ini adalah beberapa mitos di masyarakat terkait bagaimana HIV menyebar
HIV hanya bisa menyebar jika cairan tubuh pengidap (darah, air mani, air susu ibu) masuk ke dalam aliran darah. Caranya adalah melalui:
Tak dipungkiri, AIDS adalah penyakit berbahaya. Namun, kewaspadaan tanpa pemahaman hanya akan berujung diskriminasi terhadap pengidapnya. Sejatinya mereka perlu didukung, bukan dirundung. Mereka butuh pendampingan, bukan malah diasingkan.
Jauhi Virusnya,
Bukan Orangnya