Mencari jawab atas kekalahan jagoan dalam negeri.
Jika kamu mengira cerita pahlawan hanya ada di era kemerdekaan, maka kamu salah besar. Di Indonesia, tokoh pahlawan juga hadir dalam panel-panel komik.
Selama era 50-an hingga 70-an, sederet pahlawan super lokal muncul untuk memuaskan dahaga penggemar kultur pop Indonesia. Pesan yang mereka antarkan sama: menggunakan kemampuan super untuk berbuat kebajikan. Sayangnya, pamor mereka
redup oleh serbuan komik asal Jepang.
Era digital seolah memberi nafas kedua bagi industri komik dan eksistensi superhero lokal. Meski perlahan, komik virtual karya anak negeri kini mulai kembali digemari.
1950-an
Sri Asih karya RA Kosasih adalah salah satu superhero pertama di Indonesia.
1960-an
Muncul Si Buta dari Gua Hantu karya almarhum Ganes.
1970-an
Lahir beberapa superhero lain seperti Gundala (karya Hasim), Godam (diciptakan Wid NS) dan Tira (dibuat Nono GM).
1980-an
Kemunduran komik superhero Indonesia karena serbuan manga dari Jepang.
1990-an
Mulai ada geliat baru setelah penerbit besar seperti Gramedia melirik komik-komik superhero lokal.
2000-an
Tak hanya berbentuk komik tradisional, cerita superhero Indonesia juga dibuat dalam bentuk digital.
Seorang engineer jenius, Sancaka, terobsesi untuk menemukan sebuah serum anti-petir. Dalam sebuah kecelakaan aneh, Sancaka tersambar petir, kemudian mendapati dirinya diadopsi oleh Kronz, raja dari kerajaan petir.
Nama Asli:
Sancaka
Tinggi:
172 cm
Berat:
68 kg
Kekuatan:
Memiliki kemampuan untuk mengeluarkan sambaran petir dari telapak tangannya dalam berbagai intensitas, bisa menghantam menggunakan hantaman petir dan bergerak secepat angin topan.
Kreator:
Harya Suraminata, Hasmi
Dalam usaha membalas dendam atas kematian ayah dan tunangannya, Barda Mandrawata membutakan dirinya sendiri untuk mengalahkan mata malaikat, seorang musuh yang buta dan berkemampuan tinggi. Barda menjadi pejuang legendaris yang dikenal sebagai si Buta dari Gua Hantu. Dalam ceritanya, si Buta adalah pengembara, bepergian ke pelosok negeri ditemani oleh monyet setia, Wanara.
Nama Asli:
Barda Mandrawata
Tinggi:
182 cm
Berat:
80 kg
Kekuatan:
Menguasai seni bela diri menggunakan pedang dan tongkat, mampu membedakan suara, kemampuan tertingginya adalah mengenali obyek apapun dan pergerakannya dari hembusan udara.
Kreator:
Ganes TH
Sebuah upaya kudeta yang gagal di planet Godam memaksa sepasang orang tua panglima perang untuk meninggalkan bayi mereka. Bayi itu ditemukan dan kemudian dibesarkan oleh sekelompok penjahat. Diberi nama Godam, anak laki-laki itu tumbuh menjadi seorang petualang dan dalam perjalanannya, dia menerima baju baja dan jubah sakti serta sebuah cincin ajaib.
Nama Asli:
Awang
Tinggi:
178 cm
Berat:
72 kg
Kekuatan:
Memiliki keperkasaan manusia super dan tak bisa ditembus oleh senjata apapun (bisa kehilangan itu jika ia melanggar sumpah), bisa terbang dalam kecepatan supersonik.
Kreator:
Wid NS
Nani Wijaya, lahir dari sebuah keluarga kaya, adalah sosok reinkarnasi dari seorang dewi, Dewi Sri. Bekerja untuk biro investigasi kriminal, Nani membangun reputasinya setiap hari sebagai pemberantas kejahatan tanpa rasa takut. Bagaimanapun juga, saat situasi tak terkendali, Nani bertransformasi.
Nama Asli:
Nani Wijaya
Tinggi:
172 cm
Berat:
58 kg
Kekuatan:
Memiliki kemampuan manusia super yang setara dengan 250 pria, kemampuan bertarung jarak dekat dan bisa terbang.
Kekuatan utamanya, tapi jarang digunakan, adalah kemampuan menambah ukurannya hingga seperti raksasa yang berlipat-lipat ganda.
Kreator:
RA Kosasih
Susie adalah seorang mahasiswa yang ahli dalam bidang seni bela diri. Saat dia memakai kostum berteknologi tinggi, Susie berubah menjadi Tira yang berjanji untuk memberantas kejahatan dan ketidakadilan. Sejak insiden gerbang sembilan naga, Tira selalu ditemani oleh roh-roh iblis sembilan naga.
Nama Asli:
Susie
Tinggi:
168 cm
Berat:
57 kg
Kekuatan:
Menguasai beragam kemampuan seni bela diri dan menggunakan perangkat tarung berteknologi tinggi, memiliki kemampuan untuk memanggil roh-roh mistis.
Kreator:
Nono GM
Tsazabo, salah satu petugas tingkat tinggi di Alpha Century, memilih seorang mahasiswa dari metropolis bernama Nelson untuk menjadi pejuang antar galaksi. Menggunakan teknologi yang 200 tahun lebih maju dari yang ada di bumi, Tsazabo mengubah Nelson menjadi Nusantara, seorang manusia super.
Nama Asli:
Nelson
Tinggi:
178 cm
Berat:
78 kg
Kekuatan:
Bisa terbang dengan kecepatan suara, memiliki ketangguhan manusia super, sangat pandai dalam seni bela diri.
Kreator:
Mater
Comic artist dan publisher kurang konsisten dalam mempertahankan eksistensi superhero Indonesia
Kurang menyesuaikan diri dengan zaman
Terlalu lokal sehingga lupa untuk menjadi ikonik
Komik belum menjadi prioritas dalam pengembangan industri kreatif di Indonesia
“Masyarakat Indonesia merindukan tampilnya superhero lokal. Ini sudah kami buktikan. Dan yang lebih membahagiakan, mayoritas pembacanya generasi millennial yang dulu hanya tahu ceritanya dari orangtua.”
Iwan Nazif
Komikus "How to Train Your Dragon"
“Sebenarnya, komik Indonesia gak kalah dari luar negeri. Buktinya banyak artist yang bisa berkarya di luar negeri. Hanya saja secara industri masih jauh, butuh konsistensi.”
Ario Anindito
Komikus Marvel
“Penting sekali mengenalkan kembali Superhero Lokal. Ini soal nasionalisme. Kalau anak suka sama superhero AS, maka yang dia cerna adalah nasionalisme dari luar. Kita butuh karakter patriotik nasionalisme”
Is Yuniarto
Komikus, Penggagas Studio Bumi Langit
Meski pasang surut, komik dan superhero lokal punya tempat sendiri di hati para penggemarnya. Harga mahal pun tak jadi soal. Seorang kolektor bahkan rela merogoh jutaan demi mendapat komik buruannya. Mereka punya alasan sendiri.
Setengah abad mati suri, superhero lokal perlahan mendapat tempat di hati pembaca. Kini, tak ada alasan untuk tak mendukung keberadaan mereka.
Sebab, tugas para jagoan lokal tak sekadar menjaga perdamaian dunia. Oleh para artist, mereka dibebani misi yang lebih besar: membawa pesan nasionalisme.
Sumber : bumilangit.com, Wawancara
Credits
Editor
Faiz Nashrillah
Research and Text
Rosa Folia
Research and Text
Yogie Fadila
Graphic Designer
Sukma Shakti
Illustrator
Fajar Rahadian
UI Designer
M. Iqbal Zehan
Web Developer
Miftahul Agtamas
© 2018 IDN Times